Senin, 12 November 2012

kebenaran tentang ular raksasa, legenda titanoboa

pada 1997 silam , Film 'Anaconda' yang dibintangi Jeniffer Lopez sempat menampilkan seekor ular raksasa sepanjang kkira kira 40 kaki. Banyak yang menyangka ular sepanjang dan sebesar itu hanyalah rekaan sineas Hollywood dan tak pernah hidup di dunia nyata. Tapi benarkah demikian?

Ular "rekaan" hollywood itu kemungkinan memang pernah menghuni muka bumi ini. Pasalnya, belum lama ini sekelompok ilmuwan menemukan fosil ular di tenggara kolombia. Panjangnya diperkirakan mencapai 42 hingga 45 kaki dengan berat mencapai 2.500 pon atau sekitar 1.25 Ton.

"Saya kira jika ular itu masih hidup sampai sekarang, ia lebih berat dari Bison dan lebih panjang dari Bus kota," Ujar ahli ular dari American Museum Of Natural history di New York, amerika Serikat (AS), Jack Conrad, seperti dilansir Kantor berita AP, Belum lama ini.

Menurut Conrad, ular tersebut dipastikan akan dengan mudah menelan binatang sebesar sapi. "Apalagi kalau hanya menelan manusia," jelasnya.

Namun ahli Paleontologi dari University of Toronto Missisauga , AS, Jason Head menyatakan, jika ular itu mencoba masuk ke kantornya, si ular akan kesulitan menelannya. "Dengan tubuhnya yang besar, saya kira agak sulit baginya untuk masuk melalui pintu", cetusnya.

Head yang juga kepala tim ilmuwan yang menemukan fosil itu, telah melaporkan temuannya pada edisi terbaru Jurnal Natur. Kemungkinan kata dia, ular ini satu jaman dengan buaya kuno yang hidup di hutan tropis sekitar 58 juta tahun hingga 60 juta tahun yang lalu.

Ular "raksasa" itu kemudian diberi nama titanoboa cerrejonensis yang berarti raksasa boa dari cerrejon. Carrejon adalah lokasi penemuan fosil tersebut.

Bila dibandingkan dengan ular modern saat ini, ungkap Head, Titanoboa memiliki keunggulan. Ular besar modern, seperti anaconnda, dirancang untuk mudah berjalan di air daripada didarat. Mata dan hidungnya terletak diatas kepala hingga memudahkannya untuk menyelam dan beraktifitas didalam air. Sebaliknya, Titanoboa mampu bergerak didarat dan air sama baiknya. "Bayangkan, apa saja yang bisa ia telan waktu itu." jelasnya.

Titanoboa jelas lebih besar dibanding ular ular saat ini. Sebut saja ular yang panjangnya 30 kaki. Phyton masih kalah panjang 12 hingga 15 kaki dari Titanoboa. Ada pun ular jenis Anaconda terbesar di dunia adalah Anaconda hijau yang dapat tumbuh lebih dari 29 kaki ataty 8,8 meter dengan berat lebih dari 550 pon atau 227 kilogram dan diameter kurang lebih 12 inci atau 30 centimeter.Fosil Titanoboa dirangkai sejak awal tahun 2007. Tim dari University of Florida dan Florida Museum of Natural History di Gainesville mengumpulkan fosil fosil itu dari sebuah tambang batu bara di klombia. "Para mahasiwa yang menemukan fosil itu menyadari, mereka menemukan tak sekedar fosil ular, tetapi ular yang sangat besar," Tegas Head.

Head dan timnya lantas segera membandingkan fosil fosil itu dengan anaconda yang memiliki panjang 17 kaki. Hasilnya besar tulang punggung Anaconda sebesar koin perak. Sementara, Tulang punggung Titanoboa seukuran buah jeruk besar dari Florida.

Head menyatakan, sejak 2007, para ilmuwan telah menemukan sekitar 180 potongan fosil tulang punggung. "Kami berharap kembali ke kolombia untuk mencari bagian tengkorak," ujarnya.

Ukuran Titanoboa akan memberi petunjuk mengenai kondisi lingkungan disekitar hewan itu di waktu lampau. Misalnya, ular ini berhubungan dengan seberapa hangat kondisi lingkungan saat itu.

dari fosil yang ditemukan, diperkirakan kala itu wilayah memiliki suhu yang cukup hangat dan tidak terlalu paas dibanding saat ini. Kemungkinan ini juga yang membuat Titanoboa tidak bisa hidup hingga jaman sekrang. "Jujur, kami takut bila ular raksasa seperti itu masih hidup dijaman sekrang. Tapi, toh mereka lama lama tetap terhapus karena perubahan iklim dan habitatnya di hutan dirusak oleh pembangunan," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar