Jumat, 29 Juni 2012

Peneliti temukan bukti air laut di satelit Saturnus

Peneliti temukan bukti air laut di satelit Saturnus
Pesawat ruang angkasa NASA, Cassini, telah menemukan bukti kuat adanya air laut di kerak beku satelit Saturnus terbesar, Titan. Temuan ini pun membuat Titan masuk ke dalam daerah 'basah', termasuk Europa (satelit Jupiter) dan Enceladus (satelit terkecil Saturnus) yang diduga juga menyembunyikan lautan di bawah tanah.
"Bukti ini cukup menguatkan bahwa Titan termasuk satelit yang basah," tutur salah seorang peneliti, Jonathan Lunine, dari Cornell University.
Bukti adanya air laut di Titan dihumpun selama enam bulan oleh Cassini yang mengorbit Saturnus dari tahun 2004 sampai 2010. Selama waktu itu, peneliti mengukur perubahan menit dalam sinyal radio yang melewati pesawat ruang angkasa dan bumi. Perhitungan tersebut bertujuan mencari tahu jumlah gravitasi Saturnus terhadap satelitnya.
Kemudian peneliti beralih ke model komputer untuk mencocokkan distorsi dengan skenario yang memungkinkan, sehingga bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi. Dari situ, jika bagian dalam satelit lebih padat, maka semakin sedikit pengaruh gravitasi Saturnus terhadapnya.
"Pengukuran itu bisa disimpulkan bahwa memang ada laut di bawah tanah di sana," demikian menurut peneliti yang lain, Luciano Iess dari Sapienza University, seperti yang dikutip dari The Daily Telegraph (30/06).
"Tetapi adanya air bukan berarti ada kehidupan. Namun Titan punya banyak elemen menarik, seperti hidrokarbon, siklus hidrologi, dan atmosfer yang tebal," tambah Iess.
Para ilmuwan sayangnya belum tahu apakah laut tersebut berada di sekitar bebatuan, yang merupakan sumber mineral dan komponen lain yang memungkinkan pendukung kehidupan. Namun menurut penemuan Cassini, laut di Titan setidaknya terbenam sedalam 100 km di bawah permukaannya.
Meskipun danau di Titan berupa cairan hidrokarbon, seperti metana dan etana, laut Titan kemungkinan besar adalah air. Sebab jika laut Titan adalah hidrokarbon juga, maka es-es yang lebih berat di permukaan Titan akan tenggelam dan Cassini akan melihat lautan hidrokarbon di seluruh permukaan.
Para ilmuwan berharap perbaikan peta gravitasi Titan akan segera selesai dan Cassini bisa terbang lagi tahun 2017 nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar