Senin, 27 Agustus 2012

3 Tahapan Penting dalam Hubungan Seks (ML)

3 Tahapan dalam bercinta (ML)
Ada 3 tahapan penting yang harus dilewati untuk mencapai hubungan seks yang sempurna dan berkesan, yaitu foreplay, interplay (intercourse) dan afterplay. Dari ketiga tahapan ini seorang lelaki diuji, apakah dia hanya menginginkan seks atau benar-benar mencintai pasangannya, jika salah satu tahap saja dilewatkan berarti lelaki itu hanya menginginkan kepuasan seks dari pasangannya. Berikut ini 3 tahapan penting dalam hubungan seks yang tidak boleh dilewatkan.

Foreplay (Loveplay)

Pertama kali kita bahas dulu yang namanya foreplay. Istilah foreplay lebih dikenal dengan pemanasan atau kegiatan yang dilakukan sebagai persiapan menuju tahap selanjutnya yakni interplay (intercourse). Foreplay juga disebut sebagai babak pertama sebelum memasuki babak selanjutnya.
Apa saja foreplay atau loveplay itu?
Rangsangan pada zona erotik, hal ini bisa dilakukan dengan si lelaki menyentuh lembut ‘Mrs V’ (vagina – Red.) sehingga mempercepat proses lubrikasi pada wanita. Hal ini butuh ‘keahlian’ khusus untuk dapat mengeksplorasi bagian ‘Mrs V’ dengan maksimal dan memuaskan.
Yang terpenting dari sentuhan ini adalah, pasangan wanita betul-betul menikmati, dan tidak merasa tersiksa atau kesakitan. Dengan demikian lubrikasi berjalan cepat. Dengan lubrikasi yang cukup pasangan wanita tidak akan merasakan kesakitan saat penetrasi, sebab justru pada saat itu ‘Mrs V’ menunggu kedatangan ‘Mr P’ (penis -Red.).
Jangan sekali-sekali melakukan foreplay dengan tergesa-gesa. Lakukan dengan pelan-pelan namun pasti. Sentuhlah zona erotik pasangan wanita dengan menggelitik, maka akan tercipta hubungan yang menggetarkan.
Hal lain yang memaksimalkan foreplay ini adalah, pasangan akan memperoleh variasi baru yang terjadi secara spontan. Jika seorang lelaki tidak suka melakukan foreplay, sama saja ia merendahkan pasangannya sebagai orang yang dicintai dan mencintai.

Interplay (Intercourse)

Setelah foreplay dirasa cukup dan ‘Mrs V’ mengalami lubrikasi, sementara ‘Mr. P’ sudah on, langkah selanjutnya atau langkah yang paling dinanti-nanti adalah interplay atau intercourse, yaitu penetrasi ‘Mr P’ ke area ‘Mrs V’. Pengertian interplay adalah hubungan seksual yang sesungguhnya (senggama), dalam artian, masuknya ‘Mr. P’ -bukan benda lain – ke dalam ‘Mrs V’.
Bagi lelaki yang mudah atau cepat orgasme atau mengalami masalah ejakulasi dini, saat interplay ada baiknya mampu mengendalikan diri sehingga bisa mencapai orgasme bersamaan dengan pasangan. Ada beberapa tips untuk memperlambat ejakulasi, diantaranya dengan mengatur ritme penetrasi ‘Mr P’. Mulai dari gerakan lambat, cepat, lambat, cepat, berulang kali hingga pasangan wanita mencapai orgasme.
“Interplay adalah intercourse. Jadi pada saat ini ‘Mr P’ melakukan penetrasi terhadap ‘Mrs V’ yang perlu diperhatikan disini adalah memulai dengan penuh kelembutan. Karena bagi wanita, meski lubrikasinya sudah maksimal, menerima ‘sesuatu dari luar’ tetap harus pelan-pelan, namun pasti.
Boleh juga memainkan kepala ‘Mr P’ di bagian luar ‘Mrs V’ terlebih dulu, lalu perlahan masuk. Penetrasi baiknya bergerak lurus terlebih dulu, tidak ke kiri kanan. Selanjutnya baru ke segala arah, untuk mencari eksplorasi zona G-Spot,”
Di saat intercourse ini yakinkan pasangan wanita benar-benar mengalami orgasme. Ada baiknya lelaki mengetahui dengan jelas tanda-tanda wanita mengalami orgasme. “Sebab kadang ada wanita yang malu atau tak terbuka ia sudah orgasme apa belum. Karena itu jika lelaki mengetahui pasangannya sudah orgasme atau belum, maka dengan mudah orgasme lelaki dilakukan menyusul beberapa saat kemudian.

Tanda – tanda wanita yang mengalami orgasme, tandanya payudara mengencang, berikut dengan puting yang mengeras. Biasanya ‘Mrs V’ warnanya berubah menjadi kemerah-merahan. Kalau tidak, saat penetrasi berlangsung lelaki merasakan denyut atau gerakan otot-otot ‘Mrs V’ yang menjepit ‘Mr P’.
Bisa juga dengan tangannya mencengkeram mendadak, menggigit kecil atau di bagian dalam ‘Mr V’ terasa ada cairan hangat. Desahan halus tak beraturan dari bibir wanita juga salah satu tanda bahwa ia mengalami orgasme. Karena saat itu wanita sangat menikmatinya. Masa yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata sehingga mengeluarkan desahan. Kalau lelaki merasakan salah satunya, berarti wanita telah mengalami orgasme.

Lalu bagaimana penyelesaian interplay yang baik?
“Yang baik jika dua-duanya mencapai orgasme bersamaan. Namun ada baiknya wanitanya yang dulu mengalami orgasme, lalu diikuti oleh laki-lakinya. Karena jika laki-laki sudah ejakulasi, namun wanitanya belum orgasme, bisa dipastikan pasangan wanitanya tak akan bisa orgasme. Karena laki-laki telah masuk tahap resolusi atau recovery. Jadi baiknya wanita dulu yang orgasme baru laki-lakinya,”
Jadi memang diutamakan wanita dulu yang mengalami orgasme. Tapi bagaimana kalau pasangan lelaki mampu menahan ejakulasi dengan cara sekali sekali break ketika dirasakan mau ejakulasi? “Boleh saja, tapi menahannya jangan kelamaan. Kalau terlalu lama akibatnya bisa terkena penyakit prostat, apalagi jika usia sudah 35 tahu keatas. Tahan ejakulasi dengan memainkan irama saja. Dengan demikian skor bisa 1 : 1, sama-sama puas,”
“Ada lelaki yang menyukai doggy style agar orgasme bersamaan. Tapi kebanyakan wanitanya merasakan kesakitan, karena itu sebaiknya dihindari. Menurut saya wanita lebih cepat orgasme dalam posisi 4/4. Bahkan dalam posisi ini wanita akan mengalami orgasme berkali-kali atau multiorgasme.

Afterplay, Saat Menyayangi

Kini saatnya cooling down atau afterplay. Setelah mencapai orgasme, energi yang dikeluarkan tentunya terkuras banyak. Ada yang bilang mengalami orgasme sama halnya mengeluarkan tenaga bermain tenis dalam tiga set. Jadi energi yang keluar begitu terkuras. Capek banget, pasti lah!
Namun meski sama-sama capai, bukan berarti saat afterplay pasangan sama sekali tidak melakukan apa-apa lagi, apalagi langsung tidur. Jangan, terutama bagi pihak pria. Itu salah besar! Justru disaat tahap afterplay ini, adalah saat yang tepat untuk pasangan saling mencurahkan isi hati tentang perasaan yang dialami saat itu maupun kepuasan yang telah dicapai bersama.
“Afterplay adalah kegiatan setelah orgasme. Ungkapan puji-pujian, sentuhan lembut, belaian, ciuman lagi, dan pelukan yang menghantarkan mimpi indah atau kalau mau ML lagi bisa saja, tapi harus memulai foreplay lagi,”
Afterplay sebenarnya sangat mudah dan tidak ada tenaga yang terkuras disini. Cukup dengan mencium kening, pipi, maupun bibir pasangan, mengelus lembut tangan, punggung maupun dada pasangan. Karena itu -terutama bagi lelaki- jangan tidak melakukan belaian-belaian itu, semalas apapun.
Lanjutkan dengan berangkulan, membawa serta pasangan dalam dekapan hangat sembari membisikkan kata- kata seperti ‘I love You’, ‘Kamu hebat sekali malam ini’, ‘Aku selalu menginginkanmu’, ‘Aku bahagia sekali’, ‘Our Great ML tonight’, ‘Wonderful Night with You’ dan lain-lain, yang semacam itulah.
Selanjutnya pasangan bisa saling membersihkan diri dengan mengelap keringat masing – masing bergantian. Lalu membersihkan serta merapikan sprei yang telah kusut setelah bercinta. Bisa juga dilanjutkan dengan mandi bareng di bathtub yang berisikan air hangat.
Secara bergantian menyabuni pasangan dan membilas dengan air yang hangat, dan bergantian mengeringkan tubuh pasangannya dengan handuk. Setelah ajang membersihkan diri ini selesai, Anda berdua bisa tidur dengan lelap dalam dekapan nan hangat.
Bisa dibayangkan, betapa pentingnya momen ini, dan akan menjadi momen tak terlupakan untuk menjaga hubungan harmonis dan tetap langgeng.
Ketiga tahapan penting dalam hubungan seks diatas wajib Anda dan pasangan lakukan untuk memperoleh kualitas hubungan seks yang berkesan.




sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar