Wanita akan menolak berhubungan seks ketika hatinya dilukai oleh pasangan. Dan pria, terkadang tidak tahu cara tepat untuk menyembuhkan luka itu. Cobalah menerapkan seni bercinta tantra seks, ajaran seks tempo lama dari India.
“Jika hati wanita terluka, maka hatinya tertutup. Dan jika hatinya tertutup, maka kakinya ditutup,” kata konselor pasutri Jane Fendelman MC, yang dikutip dari harian Sheknows, Jumat (29/1/2010).
Untuk itu, Jane mendukung penggunaan tantras seks dan seni penyembuhan kuno untuk menyembuhkan luka hati pada wanita. Pasalnya, seks adalah sesuatu yang menyenangkan, menciptakan harmoni, dan sumber energi.
Tujuan berhubungan intim tidak sekadar mereguk kenikmatan fisik atau emosi, namun juga mencapai pencerahan secara spiritual. Dan, salah satu cara untuk mendapatkan keduanya adalah dengan seks tantra.
Gerakan tantra seks memusatkan energi seksual dengan menggabungkan gaya bercinta ala Kamasutra, serta latihan yoga kuno. Bagi pria, tantra seks bisa menjadi latihan untuk menunda ejakulasi dini. Tantra seks juga dapat memberikan multiorgasme bagi wanita dalam sekali pergumulan.
Tantra seks sudah ada sejak 6.000 tahun lalu. Dulu, posisi bercinta ini ditujukan untuk membantu pasangan suami istri (pasutri) saling mempererat energi seksualnya. Tantra adalah latihan untuk membantu kesehatan fisik serta psikologi seseorang. Selain itu, mempererat keintiman seksual antar pasutri.
“Di dalam tantra seks ditemukan kekuatan yang menjadi akar di setiap tubuh manusia. Energi seksual adalah pangkal utamanya,” jelas pengajar Tantra Richard Asimus.
Tantra seks memang mengandalkan sentuhan untuk membuat wanita “pasrah tak berdaya”. Namun, multiorgasme yang didapat dari tantra seks, tak melulu datang dari rangsangan fisik. Saat jiwa merasa nyaman dan terbebas dari berbagai tekanan, dengan sendirinya wanita bisa lebih mudah mereguk kenikmatan.
Dengan belajar menggunakan semua perangkat energi di dalam tubuh, teknik pernapasan, serta meditasi yang tepat, maka tubuh dan pikiran menjadi lebih sehat dan terbuka. Jadi, Anda dapat lebih menyatukan tubuh, pikiran, serta jiwa selama berhubungan seks dengan pasangan.
sumber
“Jika hati wanita terluka, maka hatinya tertutup. Dan jika hatinya tertutup, maka kakinya ditutup,” kata konselor pasutri Jane Fendelman MC, yang dikutip dari harian Sheknows, Jumat (29/1/2010).
Untuk itu, Jane mendukung penggunaan tantras seks dan seni penyembuhan kuno untuk menyembuhkan luka hati pada wanita. Pasalnya, seks adalah sesuatu yang menyenangkan, menciptakan harmoni, dan sumber energi.
Tujuan berhubungan intim tidak sekadar mereguk kenikmatan fisik atau emosi, namun juga mencapai pencerahan secara spiritual. Dan, salah satu cara untuk mendapatkan keduanya adalah dengan seks tantra.
Gerakan tantra seks memusatkan energi seksual dengan menggabungkan gaya bercinta ala Kamasutra, serta latihan yoga kuno. Bagi pria, tantra seks bisa menjadi latihan untuk menunda ejakulasi dini. Tantra seks juga dapat memberikan multiorgasme bagi wanita dalam sekali pergumulan.
Tantra seks sudah ada sejak 6.000 tahun lalu. Dulu, posisi bercinta ini ditujukan untuk membantu pasangan suami istri (pasutri) saling mempererat energi seksualnya. Tantra adalah latihan untuk membantu kesehatan fisik serta psikologi seseorang. Selain itu, mempererat keintiman seksual antar pasutri.
“Di dalam tantra seks ditemukan kekuatan yang menjadi akar di setiap tubuh manusia. Energi seksual adalah pangkal utamanya,” jelas pengajar Tantra Richard Asimus.
Tantra seks memang mengandalkan sentuhan untuk membuat wanita “pasrah tak berdaya”. Namun, multiorgasme yang didapat dari tantra seks, tak melulu datang dari rangsangan fisik. Saat jiwa merasa nyaman dan terbebas dari berbagai tekanan, dengan sendirinya wanita bisa lebih mudah mereguk kenikmatan.
Dengan belajar menggunakan semua perangkat energi di dalam tubuh, teknik pernapasan, serta meditasi yang tepat, maka tubuh dan pikiran menjadi lebih sehat dan terbuka. Jadi, Anda dapat lebih menyatukan tubuh, pikiran, serta jiwa selama berhubungan seks dengan pasangan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar