Senin, 27 Agustus 2012

Kenali Tanda-Tanda Awal Kehamilan | Ciri-ciri Hamil Muda

Wanita Hamil Mudah Ngantuk
Bagi para pasutri muda, terutama yang baru saja menikah dan setelah melakukan hubungan seksual pertamanya tanpa menggunakan “pengaman” (alat kontrasepsi), biasanya akan bertanya-tanya tentang tanda-tanda kehamilan yang umum terjadi. Mereka akan membutuhkan pengetahuan tentang hal itu, untuk mempersiapkan segala sesuatu mengenai kehamilan dan persalinan untuk menyambut kedatangan sang buah hati. Oleh karena itu, kami rasa sangatlah penting untuk mengulas perihal tanda-tanda awal kehamilan yang umum ditemukan sehingga Anda dapat mengenal tanda – tanda awal kehamilan pada diri Anda (atau istri Anda).
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tanda-tanda awal kehamilan, penting untuk mengetahui beberapa istilah medis berikut ini :
  • Konsepsi : bertemunya sel sperma dari laki-laki dengan sel telur (ovum) dari perempuan.
  • Ovulasi : proses pelepasan telur yang telah matang tersebut dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi
  • Implantasi : proses menempelnya embrio pada dinding rahim (uterus).
Adapun, tanda-tanda kehamilan yang sering ditemukan antara lain:
1. Pembesaran dan rasa tidak nyaman pada payudara dan/atau puting susu
Hal ini seringkali menjadi tanda awal kehamilan sehingga wanita terkadang menduga bahwa mereka sedang hamil, hanya semata dari tanda ini saja. Alasan bengkaknya payudara dan puting susu ialah karena mereka mengalami perubahan untuk persiapan menyusui. Rasa nyeri dan tidak nyaman pada awal kehamilan disebabkan oleh peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron yang terjadi selama kehamilan.
Payudara dan Tanda Kehamilan
Payudara dan Tanda Kehamilan
Pada payudara, selain terjadi perubahan ukuran, juga terjadi perubahan fisik pada area di sekitar puting susu (areola mammae) yang menjadi bertambah hitam karena peningkatan pigmen (hiperpigmentasi). Hal ini terjadi karena peningkatan hormon kortikosteroid pada plasenta, dan peningkatan hormon ini tidak hanya menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi pada areola mammae, tetapi juga wajah (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum) dan leher.
2. Sering kelelahan dan/atau mudah lelah dan mengantuk berlebihan
Pada awal kehamilan, tubuh wanita bekerja keras untuk mengimbangi perubahan fisik yang terjadi. Pada periode ini, terjadi peningkatan produksi hormon, peningkatan frekuensi dan intensitas pemompaan jantung yang menyebabkan peningkatan aliran darah untuk memberikan nutrisi kepada janin yang sedang berkembang.
Progesteron dapat menyebabkan rasa kantuk dan penekanan pada sistem saraf pusat secara alamiah sehingga muncul keluhan kelelahan atau kantuk pada wanita yang mulai mengandung. Alasan lain dari terjadinya kelelahan yang tidak biasa ini ialah sensasi emosional yang ekstrim saat kehamilan. Adalah tidak jarang bagi wanita hamil untuk menangis dalam periode ini karena terjadi suatu perubahan hormonal yang cepat.
3. Telat datang bulan
Alasan yang paling sering mengakibatkan Anda “telat” ialah kehamilan dan ini yang seringkali menjadi tanda pertama yang membuat Anda berpikir bahwa Anda mungkin sedang hamil. Jika Anda mengalami tanda ini, maka dapat dilakukan tes konfirmasi dengan pemeriksaan spesimen urin dengan test pack maupun dengan konsultasi ke dokter tentang masalah menstruasi dan masalah-masalah lain yang dapat mendasarinya.
4. Perdarahan ringan dan/atau kram
Alasan yang paling sering untuk terjadinya perdarahan ringan pada awal kehamilan ialah terjadinya implatasi. Perdarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang subur menempel dinding rahim dan biasanya terjadi sekitar 10 – 14 hari setelah konsepsi. Karena dinding rahim merupakan lapisan yang kaya pembuluh darah (vaskularisasi), maka implantasi telur pada dinding tersebut dapat mengakibatkan perdarahan yang bersifat sangat ringan. Seringkali, tanda satu-satunya yang Anda mungkin sadari hanyalah bintik-bintik darah yang tertinggal pada celana dalam Anda.
Kram yang mirip dengan kram menstruasi terjadi pada periode kehamilan yang sangat dini dan terjadi ketika uterus mulai mengalami pelebaran untuk memberikan ruangan yang cukup untuk perkembangan embrio menjadi janin yang terus menerus berkembang hingga 40 minggu masa gestasi saat bayi Anda lahir.
5. Mual dan Muntah
Rasa mual yang terjadi pada awal kehamilan dapat terjadi dengan atau tanpa muntah, hal ini disebut pula dengan istilah morning sickness. Gejala ini dapat muncul 1 sampai 2 minggu setelah telat menstruasi dan berakhir pada minggu ke 10 -12 kehamilan.
Mual Muntah dan Tanda Kehamilan
Mual Muntah dan Tanda Kehamilan
Morning sickness bersifat menyesatkan karena seringkali dapat terjadi pada waktu kapanpun baik pagi maupun malam. Alasan utama terjadinya gejala ini ialah peningkatan yang cepat dari estrogen yang dihasilkan oleh janin dan plasenta. Pemicu lainnya dari rasa mual ini ialah bau. Dalam kehamilan, sensasi penciuman wanita meningkat drastis dan bau-bau peralatan rumah tangga, parfum, makanan maupun asap dapat merangsang terjadinya mual muntah. Makanan yang paling sering merangsang terjadinya morning sickness ialah kopi, daging, produk susu dan makanan pedas.
6. Sering buang air kecil
Pada kehamilan, akan terjadi pembesaran dari rahim. Pembesaran dari rahim dapat menekan kandung kemih sehingga Anda akan sering bolak-balik ke kamar mandi untuk berkemih. Hal ini terkait dengan letak anatomis rahim yang berada sedikit di atas dan bersandar pada kandung kemih.
Kapan Sebaiknya Melakukan Tes Kehamilan?
Bila Anda menemukan tanda-tanda kehamilan pada umumnya seperti yang tersebut di atas, maka Anda dapat melakukan tes kehamilan. Salah satu tes yang sederhana ialah dengan menggunakan test pack kehamilan, namun hasil pemeriksaan dapat rancu apabila dilakukan terlalu dini. Pemeriksaan ini paling sensitif dalam jangka waktu 6 – 12 hari setelah ovulasi, yaitu sesaat setelah implantasi. Menstruasi terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi, jadi tes akan lebih sensitif ketika periode menstruasi sudah terlambat.
Alat Tes Kehamilan
Alat Tes Kehamilan
Tes kehamilan mendeteksi penanda kehamilan, yaitu hormon hCG (human Chorionic Gonadotrophin) yang terdapat pada air seni (urin) dan darah wanita yang sedang hamil. Kebanyakan tes kehamilan yang tersedia di pasaran memiliki kemampuan untuk mendeteksi hormon hCG hingga 20 mIU/mL. Hal ini terkait pula dengan spesimen yang diambil. Spesimen urin yang diambil untuk tes kehamilan hendaknya merupakan urin pagi hari karena itu merupakan urin yang memiliki kadar hormon hCG tertinggi sehingga lebih mudah dideteksi oleh pemeriksaan tersebut.
Anda bisa mendiskusikan masalah kehamilan dan tanda-tanda kehamilan ini di website TanyaDokter.




sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar