Kamis, 23 Agustus 2012

penyebab Sakit Ketika Berhubungan Seks

sakit seks
Ketika lenguhan “Ooh” menjadi jeritan “Ouw”, maka Anda tahu ada yang salah dalam tubuh Anda. Sakit saat berhubungan seks adalah masalah yang lazim ditemui, tetapi tidak harus selalu dianggap enteng.
Sakit ketika berhubungan seks dalam kedokteran dikenal dengan nama disparunia (dyspareunia). Meskipun pria juga dapat merasakan sakit saat berhubungan badan, disparunia lebih banyak terjadi pada wanita. Rasa sakit dapat terjadi di daerah kemaluan maupun lebih mendalam sampai ke panggul (pelvis) dengan karakteristik rasa nyeri yang tajam, perih atau seperti kram menstruasi baik sebelum, selama atau sesudah berhubungan.
Disparunia dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk psikologis. Pasien yang mengalami disparunia biasanya kemudian tidak tertarik atau tidak puas dengan hubungan seksual karena kesakitan tersebut. Hal ini pada gilirannya dapat menggangu keharmonisan rumah tangga.
Penyebab disaparunia sedikit banyak dapat ditelusuri dari letak tempat yang sakit:

1. Sakit di luar (pada vulva dan vagina)

  • Kurangnya pelumasan. Kurangnya pelumasan di daerah vagina biasanya disebabkan oleh seks yang terburu-buru/ kurang pemanasan (foreplay). Pada wanita pasca menopause, setelah melahirkan dan sedang menyusui, berkurangnya hormon estrogen juga dapat menyebabkan “kekeringan” di vagina. Selain itu, beberapa jenis obat seperti pil KB, antihipertensi, antihistamin dan obat penenang tertentu juga dapat menyebabkan “kekeringan”.
  • Luka atau iritasi akibat kecelakaan dan operasi di daerah kemaluan, misalnya karena kecelakaan saat berolahraga atau bekas luka operasi persalinan.
  • Penyakit kulit/infeksi. Infeksi di daerah genital seperti candidiasis, clamidia dan trikomoniasis.
  • Reaksi alergi terhadap alat kontrasepsi seperti latex (kondom) dan jeli.
  • Vaginusmus. Vaginismus adalah pengencangan otot dinding vagina yang terjadi secara otomatis dan biasanya bersifat psikologis. Penetrasi yang dipaksakan pada wanita penderita vaginismus dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa.
  • Vestibulitis. Vestibulitis adalah peradangan kronis yang menimbulkan nyeri di sekitar mulut vagina. Penyebabnya tidak diketahui sampai kini. Seringkali vestibulitis terjadi bersamaan dengan adanya candida dan human papillomavirus (HPV), tetapi tidak selalu demikian.

2. Sakit di dalam (pada panggul dan rahim)

  • Tumor dan kelainan tertentu seperti kanker serviks, endometriosis, adenomiosis (myoma), radang panggul, prolapsis uterus, kista ovarium, tumor rahim (uterine fibroids), cistitis dan iritasi saluran kencing.
  • Infeksi di serviks, rahim, dan tuba falopi.
  • Bedah atau penanganan medis. Luka bekas operasi di daerah panggul dan perut, termasuk histerektomi (pengangkatan sebagian atau seluruh rahim), seringkali dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seks. Menurut sebuah riset, sekitar seperempat wanita yang baru menjalani operasi sesar mengalami disparunia dalam berbagai tingkatan selama rata-rata lima setengah bulan.
Banyak wanita yang mengalami kesakitan saat berhubungan badan malu atau enggan pergi ke dokter untuk memeriksakan penyakitnya. Sebuah riset oleh Wyeth menemukan bahwa 80 persen penderita memilih bertoleransi dengan kesakitan mereka. Sebagian percaya bahwa tidak ada yang dapat dilakukan secara medis, 40 persen di antaranya tidak mendiskusikan masalahnya dengan orang lain atau dokter.
Sebaiknya Anda tidak demikian. Sakit yang Anda rasakan barangkali mengindikasikan sesuatu yang lebih berbahaya dan perlu ditangani secara dini. Jangan pertaruhkan kesehatan dan keharmonisan keluarga Anda dengan mendiamkannya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila dalam dua minggu atau lebih rasa sakit Anda selalu berulang.




sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar