Secangkir kopi begitu berarti bagi anggota Tim SAR Gabungan pencari korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Pemburu kopi di Warung Us-us yang ada di sekitar lokasi Tim SAR menginap. Tak hanya Tim SAR, TNI, Polri, wartawan, relawan maupun penduduk yang datang ke lokasi Pasir Pogor. Us-us yang berjualan bersama istrinya dari subuh hingga dini hari, tak pernah sepi pembeli.
Tim rescue dari Rusia yang turut membantu evakuasi korban dan pencarian pecahan pesawat Sukhoi di Gunung Salak, juga kerap berbelanja ke warungnya dengan membeli mie atau kopi.
"Mereka membeli kopi dan saya diberi uang dolar (Amerika Serikat)," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/5/2012).
Kepada wartawan dirinya mengaku mendapatkan sembilan lembar uang dolar, namun karena tidak bisa diapa-apakan akhirnya Us-us pun menghubungi asisten orang Rusia tersebut dan ditukarkan kembali uang tersebut.
"Karena ada yang dilipat, masih ada tiga lembar uang dolar (tiga dolar AS). Saya simpan saja didompet sebagai kenang-kenangan," ucapnya.
Orang-orang Rusia tersebut biasanya memesan kopi, mie rebus dan teh panas di warungnya. Kendala bahasa bisa diatasi karena ada asisten orang Rusia yang menerjemahkan.
Bagi Us-us dan Nani, momen seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi, setelah evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 dihentikan, Tim SAR gabungan akan kembali ke tempat tugasnya masing-masing. Sehingga Pasir Pogor pun menjadi sepi.
Menurut Us-us aktifitas tentu akan kembali seperti biasanya, melayani para pembeli dari warga dan anak sekolah saja. "Paling juga orang-orang yang main ke tempat ini. Tiap libur biasanya di sini masih ada yang suka berkunjung ke kebun teh. Tapi tidak sebanyak ini pengunjungnya," jelasnya.
Setiap hari, lapangan sepak bola Pasir Pogor tidak pernah sepi dari warga yang ingin menonton helikopter secara dekat. Sudah seminggu ini warga terus membanjiri lokasi tempat helikopter mendarat untuk mengangkut penumpang dari Halim Perdana Kusumah atau mengangkut korban dari Puncak Salak Satu.
Pemburu kopi di Warung Us-us yang ada di sekitar lokasi Tim SAR menginap. Tak hanya Tim SAR, TNI, Polri, wartawan, relawan maupun penduduk yang datang ke lokasi Pasir Pogor. Us-us yang berjualan bersama istrinya dari subuh hingga dini hari, tak pernah sepi pembeli.
Tim rescue dari Rusia yang turut membantu evakuasi korban dan pencarian pecahan pesawat Sukhoi di Gunung Salak, juga kerap berbelanja ke warungnya dengan membeli mie atau kopi.
"Mereka membeli kopi dan saya diberi uang dolar (Amerika Serikat)," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/5/2012).
Kepada wartawan dirinya mengaku mendapatkan sembilan lembar uang dolar, namun karena tidak bisa diapa-apakan akhirnya Us-us pun menghubungi asisten orang Rusia tersebut dan ditukarkan kembali uang tersebut.
"Karena ada yang dilipat, masih ada tiga lembar uang dolar (tiga dolar AS). Saya simpan saja didompet sebagai kenang-kenangan," ucapnya.
Orang-orang Rusia tersebut biasanya memesan kopi, mie rebus dan teh panas di warungnya. Kendala bahasa bisa diatasi karena ada asisten orang Rusia yang menerjemahkan.
Bagi Us-us dan Nani, momen seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi, setelah evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 dihentikan, Tim SAR gabungan akan kembali ke tempat tugasnya masing-masing. Sehingga Pasir Pogor pun menjadi sepi.
Menurut Us-us aktifitas tentu akan kembali seperti biasanya, melayani para pembeli dari warga dan anak sekolah saja. "Paling juga orang-orang yang main ke tempat ini. Tiap libur biasanya di sini masih ada yang suka berkunjung ke kebun teh. Tapi tidak sebanyak ini pengunjungnya," jelasnya.
Setiap hari, lapangan sepak bola Pasir Pogor tidak pernah sepi dari warga yang ingin menonton helikopter secara dekat. Sudah seminggu ini warga terus membanjiri lokasi tempat helikopter mendarat untuk mengangkut penumpang dari Halim Perdana Kusumah atau mengangkut korban dari Puncak Salak Satu.
source: http://www.jurnaldunia.com/2012/05/wowdi-gunung-salak-segelas-kopi-seharga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar