Pressure cooker: Celebrity chef Gordon Ramsay is famed for his foul-mouthed diatribes. But scientists believe swearing increases our stress levels
Para ilmuwan yakin, sumpah serapah meningkatkan, bukan menurunkan, tingkat stres seseorang. Menurut hasil studi, penyebabnya adalah, penggunaan bahasa kasar bisa memicu reaksi mendalam dalam pusat emosi otak.
Hasil riset ini bertentangan dengan keyaninan lama, yakni ketika ada hal salah, mengumbar kata kotor merupakan cara alami meluapkan emosi.
Kepala peneliti Profesor Jeffrey Bowers dari Bristol University�s School of Experimental Psychology mengatakan, "Kata-kata tabu menghasilkan reaksi emosi melalui verbal dan kata itu terkait langsung pusat emosi di otak."
Selain itu, kata tabu ini bisa memicu emosi kuat bahkan saat orang yang mengatakannya tak ingin menyerang, lanjutnya.
Untuk itu, tim peneliti ini meminta partisipan membaca tiga daftar, satu dengan kata serapah, sisanya dengan eufimisme kata serapah itu dan terakhir dengan kata yang mengandung kata netral.
Letting it out: Wayne Rooney stunned TV viewers when he launched into an F-word rant at a TV camera in April. Previous research has shown that swearing can act as a powerful painkiller
Hasilnya, ilmuwan menemukan, respon autonomik lebih besar pada kata serapah dibanding kata eufimisme dan netral. Karenanya seperti ditulis Dailymail, orang akan lebih tertekan saat mengucapkan kata serapah dengan keras. [mor]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar