Senin, 27 Agustus 2012

tips gaya bercinta


 Memilih gaya bercinta? Mengapa tidak. Apalagi jika gaya itu bisa mempercepat memperoleh keturunan, sekaligus menyehatkan. Namun, apa pun gaya yang dipilih, tetap saja ada kelebihan dan kekuarangannya.
Karena itu, variasi gaya penting untuk mendapatkan kenikmatan yang utuh.
Seribu satu macam posisi sanggama bisa saja dilakukan oleh pasangan, selama hal itu diyakini dapat menambah kenikmatan bersama. Ada yang saling berhadapan (vis a vis), ada pula yang menghadap punggung (vis a targo). Dari segi kedokteran (klinis), ada tiga posisi yang umum dilakukan, dan mengandung ‘arti’ tertentu. Singkatnya, posisi-posisi tersebut mempunyai fungsi masing-masing, sesuai dengan anatomi tubuh manusia.
Wanita telentang di bawah, pria di atas
 
Posisi ini adalah posisi yang paling baik dilakukan jika pasangan ingin segera mempunyai anak. Karena, setelah orgasme, leher rahim terbenam di dalam air mani yang terkumpul di dalam fornik posterior (kantung belakang) vagina. Agar sperma tidak lekas keluar kembali, letakkan bantal di bawah panggul. Dengan begitu kemungkinan konsepsi (pembuahan) menjadi lebih besar.
Namun, hati-hati. Posisi ini tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil tua (trimester III). Sentuhan langsung batang penis pada leher rahim dapat menyebabkan iritasi. Pria yang berpenyakit jantung pun sebaiknya jangan bersanggama dengan posisi yang menuntut pria lebih aktif, seperti posisi nomer 1 ini.
Pria berbaring di bawah, wanita di atas
Wanita yang lebih aktif biasanya menyukai posisi ini. Akar penis akan bersentuhan langsung dengan klitoris sehingga orgasme pada wanita dapat lebih cepat tercapai. Wanita yang memiliki pasangan gemuk dan berpenyakit jantung dianjurkan menganut posisi ini. Namun, sperma yang masuk ke dalam liang vagina akan cepat tumpah kembali, karena wanita menghadap ke bawah. Jadi, posisi nomer 2 ini tidak dianjurkan bagi pasangan yang ingin segera memomong bayi.
Wanita berlutut (menungging), pria di belakang
 
Jika wanita merasa sakit di daerah antara vagina dan anus (karena perlukaan, tindakan operasi, dll), posisi ini dianjurkan. Posisi ini juga sangat baik dilakukan bagi wanita yang mempunyai posisi rahim terbalik disertai dengan keluhan infertilitas. Sperma yang ditempatkan pada kantong depan vagina menjadi ‘awet’ dan tidak cepat keluar kembali.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar