Rabu, 26 September 2012

Ancaman Demam Berdarah Dengue Saat Musim Hujan

Info Kesehatan Kita
 
Ancaman Demam Berdarah Dengue Saat Musim Hujan - Ancaman penyakit demam berdarah dengue meningkat saat musim hujan. Hal tersebut dikarenakan adanya potensi peningkatan pertumbuhan jentik nyamuk aedes aegypti. Penyakit demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan endemis di Indonesia. Hampir setiap tahun terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) di beberapa daerah yang biasanya terjadi pada musim penghujan.

Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedesm biasanya aedes aegypti atau aedes albopictus. Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan melihat gejala yang muncul seperti demam tinggi dan munculnya ruam. Namun karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit dibedakan dengan penyakit malaria, leptospirosis maupun demam tifoid maka biasanya pekerja medis atau dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan penyakit pasien untuk mencari informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk. Umumnya dilakukan pula uji labolatorium untuk menunjang ketepatan diagnosis.



Waspadalah, hingga kini belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue ini. Tindakan tersebut adalah dengan menguras bak mandi / penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi yang ada di sekitar rumah. Secara biologis vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri. Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik nyamuk. Semoga bermanfaat, salam Info Kesehatan Kita.

bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar