Sabtu, 01 September 2012
Kapan Tahi Lalat itu Berbahaya?
Hampir setiap orang memiliki tahi lalat, baik dibawa sejak lahir (banyak yang menyebut sebagai tanda lahir) ataupun yang tumbuh saat telah dewasa. Tahi lalat bagi sebagian artis justru menjadi landmark yang membuat dirinya jadi tampak seksi, tentunya jika Anda mengerti maksud saya, saat ini otak Anda sedang memuat image wajah ganteng Enrique Iglesias yang terkenal dengan tahi lalat seksi di pipi kanannya. Ada pula yang berpendapat adanya tahi lalat pada lokasi tertentu pada wajah menandakan hoki, sedangkan pada daerah lainnya dianggap pembawa sial. Terlepas dari kepercayaan hoki dan sial tersebut, tahi lalat pada kenyataannya memang dapat bermuka dua, yaitu pada sebagian besar kasus tidak berbahaya tetapi pada beberapa kasus lainya fatal.
Tahi lalat dikenal dalam istilah medis sebagai nevus pigmentosus, merupakan tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Tumor jinak ini yang khas adalah berwarna gelap, sebagian besarnya menetap, sebagian lain terus membesar sehingga kadangkala mengkhawatirkan si empunya. Memang sebagian besar tahi lalat didapatkan sejak lahir, tetapi tahi lalat dapat pula baru muncul saat dewasa dan umumny dalam kasus ini pemicunya adalah kontak yang sering dengan sinar matahari. Tahi lalat secara umum tidaklah berbahaya, dan biasanya hanya menimbulkan keluhan kosmetis.
Tetapi tahi lalat dapat pula pada suatu waktu berubah menjadi kanker (keganasan) yang disebut melanoma maligna, sehingga pengenalan dini gejala perubahan ini wajib diketahui oleh yang empunya tahi lalat. Beberapa kriteria suatu tahi lalat beranjak menjadi ganas adalah ; dalam beberapa waktu terakhir bertambah besar dengan cepat, terjadi perubahan warna ke arah lebih gelap, bentuknya menjadi tidak beraturan lagi, jaringan kulit di sekitarnya meradang kemerahan, tahi lalat mudah berdarah jika tersenggol serta munculnya keluhan seperti gatal dan perih. Jika hal semacam tersebut dialami, maka sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter kulit atau bedah supaya dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seringkali perubahan menjadi ganas disebabkan karena iritasi berulang pada tahi lalat seperti sering tertekan, dipencet-pencet, lecet atau tergesek (misalnya tahi lalat di punggung oleh baju yang sempit).
Memang dikenal jenis tahi lalat yang cenderung menjadi ganas yaitu nevus junctional. Jenis tahi lalat ini memiliki batas tegas, permukaannya cenderung rata atau sedikit saja menonjol, berwarna lebih terang seperti coklat muda, dan lokasi terseringnya di telapak tangan, kaki atau kelamin. Karena lokasinya di telapak tangan atau kaki, maka tahi lalat ini sering mengalami trauma karena gesekan, penekanan dan sebagainya. Hal ini lah yang dapat memicu perubahan menjadi ganas. Sebaiknya perhatian lebih harus diberikan terhadap adanya tahi lalat jenis demikian.
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar