Para ahli sudah sepakat bahwa air susu ibu (ASI) menjadi satu-satunya makanan paling tepat untuk bayi, terutama pada 4-6 bulan pertama kehidupannya. Semua kebutuhan zat gizi bayi terdapat pada ASI. Tega nih, nggak menyusui? Ibarat tabungan, ASI menjadi investasi yang sangat berharga bagi kehidupan bayi kelak. Tak hanya bagi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otaknya. Nilai gizi ASI tak dapat dikalahkan sekalipun oleh susu formula yang sudah diperkaya dengan berbagai nutrisi.
Secara alamiah, komposisi ASI sudah sedemikian rupa diproduksi guna memenuhi kebutuhan bayi. Sama seperti susu sapi yang diproduksi oleh induk sapi demi mencukupi segala kebutuhan anak sapi.
Di dalam ASI terdapat tiga komponen. Yang pertama adalah air, sebanyak 87 persen. Berikutnya adalah susu, dan sang ibu sendiri yang menyusui. Tingginya kandungan air membuat bayi yang mendapat ASI eksklusif tidak memerlukan tambahan air lagi.
Walau komposisi terbesar ASI adalah air, kandungan zat gizi lainnya tak kalah banyaknya. Menurut Dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG, dalam seminar ASI Eksklusif, Investasi Terbesar dalam Kehidupan Bayi, dalam ASI terdapat banyak zat gizi yang diperlukan oleh pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tingginya gula susu (laktosa) pada ASI, sangat penting untuk perkembangan otak bayi.
Gizi Lengkap
ASI mengandung protein dengan rasio tinggi antara whey (jenis protein susu) terhadap kasein. Kasein pada ASI hanya sekitar 35 persen, sedangkan pada susu sapi mencapai 80 persen. Dengan begitu, kata Dr. IGA Pratiwi, Sp.A, MARS, spesialis anak dari RS Bunda Jakarta, protein ASI lebih mudah dicerna ketimbang protein susu sapi.
Kolostrum yang berwarna kekuningan dan lebih kental, kaya akan vitamin A dan antibodi, yang membuat bayi lebih kuat terhadap serangan penyakit. Kolostrum juga mengandung sel darah putih, laksatif atau pencahar, dan faktor pertumbuhan. Adanya kolostrum membuat bayi terlindung dari infeksi alergi, menyempurnakan usus, serta mencegah terjadinya penyakit mata. Dan sudah pasti, kolostrum hanya terdapat di dalam ASI.
Kolostrum pertama kali keluar setelah ibu melahirkan. Beberapa hari kemudian barulah disusul keluarnya susu dewasa (mature milk). Pada "susu dewasa" ini, komposisinya berubah. Susu dewasa mengandung laktosa lebih tinggi daripada ASI. Sebaliknya, protein pada kolostrum ASI lebih tinggi daripada mature milk.
Dalam ASI juga terdapat berbagai vitamin, seperti vitamin A dan C. Kadar vitamin C lebih tinggi dibanding vitamin A. Pada susu sapi, kandungan vitamin C dan A jauh lebih sedikit daripada yang terdapat pada ASI. Zat besi pada ASI juga lebih mudah diserap. Sekitar 50 persen zat besi ASI akan diserap, namun pada susu sapi, hanya 10 persennya yang akan diserap tubuh.
Lemak yang terkandung dalam ASI tidak hanya DHA (docosahexaenoic acid) dan AA (arachidonic acid), tetapi juga enzim lipase. Enzim ini berguna untuk mengatalisasi pemecahan asam lemak. (Dee)
Sumber:
http://gayahidupsehatonline.com/
http://www.promosikesehatan.com/?act=tips&id=596
Baca juga Artikel ini :
- Cegah resiko stroke dengan buah putih
- Konsumsi kopi menurunkan risiko aritmia
- Pembungkus makanan, berbahayakah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar