Kamis, 18 Oktober 2012

Seratus Kuburan Vampir Ditemukan Arkeolog

foto 
  Para arkeolog di Bulgaria telah menemukan dua kerangka dari Abad Pertengahan yang diyakini sebagai vampir. Mayat ditemukan dengan besi menembus dada, hal yang diyakini mampu menjaga mereka dari berubah menjadi mayat hidup.


Temuan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian temuan di Eropa barat dan tengah tentang ancaman vampir dan bagaimana keyakinan berubah menjadi mitos modern.



Para arkeolog di Sozopol, kota di Laut Hitam, menemukan dua kerangka dari Abad Pertengahan dalam kondisi dada tertembus besi. Dua kerangka yang diyakini berusia sekitar 800 tahun itu ditemukan selama penggalian arkeologi di dekat sebuah biara di kota itu. 



Kepala Museum Sejarah Nasional Bulgaria, Ozhidar Dimitrov, mengatakan kedua kerangka ditusuk dengan batang besi yang menggambarkan sebuah praktek yang umum di beberapa desa Bulgaria sampai dekade pertama abad ke-20. Menurut kepercayaan Pagan, orang yang dianggap buruk selama hidup mereka mungkin berubah menjadi vampir setelah kematiannya, kecuali mereka ditikam di dada dengan sebuah batang besi atau kayu sebelum dimakamkan.



Orang percaya batang juga akan menjaga mereka tetap berada dalam kuburan mereka untuk mencegah mereka meninggalkannya pada tengah malam dan meneror yang hidup, demikian sejarawan menjelaskan.



Menurut Dimitrov, lebih dari 100 orang terkubur dalam kondisi seperti ini di Bulgaria. "Orang-orang ini diyakini jahat ketika mereka masih hidup dan diyakini bahwa mereka akan menjadi vampir setelah mereka mati, terus menyiksa orang," katanya.



Menurut Dimitrov, "vampir" seringkali adalah bangsawan dan tokoh agama. "Yang aneh adalah bahwa tidak ada perempuan di antara mereka," katanya. 



Namun bulan lalu peneliti Italia menemukan apa yang mereka yakini sebagai sisa-sisa "vampir" perempuan di Venice. Mayat ini dikuburkan dengan sebuah batu bata terjepit di antara rahangnya. Matteo Borrini, seorang antropolog dari University of Florence, mengatakan penemuan di pulau kecil Lazzaretto Nuovo di laguna Venesia mendukung keyakinan Abad Pertengahan bahwa vampir berada di balik penyebaran wabah, seperti Black Death.



Kerangka itu ditemukan di sebuah kuburan massal dari korban wabah Venesia tahun 1576, waktu ketika artis Titian meninggal, di Lazzaretto Nuovo yang terletak sekitar dua kilometer sebelah utara dari Venesia dan digunakan sebagai sanatorium untuk penderita wabah. "Ini adalah pertama kalinya bahwa arkeologi telah berhasil merekonstruksi ritual pengusiran setan dari vampir," katanya.



"Wabah yang melanda Eropa antara tahun 1300 dan 1700 memupuk kepercayaan pada vampir, terutama karena dekomposisi mayat tidak dipahami dengan baik," kata Borrini.



Penggali kubur yang membuka kembali kuburan massal terkadang menemukan mayat membengkak oleh gas, dengan rambut masih tumbuh, dan darah merembes dari mulut mereka muncul kepercayaan bahwa mayat-mayat itu masih hidup.



Kafan digunakan untuk menutupi wajah-wajah orang mati sering membusuk oleh bakteri di dalam mulut. Vampir kemudian dikenal sebagai "pemakan kafan". 



Kepercayaan pada vampir tersebar luas di Bulgaria dan bagian lain dari Eropa tengah sepanjang Abad Pertengahan. Kata vampir berasal dariopyrb ,istilah asli Slavia, atau opir yang kemudian muncul sebagai vipir, vepir, atau vapir. Pemabuk, pencuri, dan pembunuh diyakini akan menjadi kandidat yang mungkin untuk menjadi vampir ketika meninggal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar