Para jetset Arab selama ini rupanya menyukai layanan bisnis prostitusi dilakoni seorang warga Libanon.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (26/10), Elie Nahas, warga Libanon berusia 48 tahun itu selama ini berprofesi sebagai pencari dan pemasok model-model cantik untuk menemani orang-orang kaya dari negara Timur Tengah seperti pangeran dan putra presiden, termasuk putra mantan pemimpin Libya Muammar Qadafi, Mutassim.
Seorang hakim Prancis menjatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp 614 juta terhadap Nahas dalam sebuah pengadilan in absentia, Selasa lalu.
Nahas merupakan satu dari delapan tersangka. Tiga orang tersangka hadir dalam pengadilan dan lima lainnya tidak datang. Dia menggunakan jaringan agen modelnya di Ibu Kota Beirut untuk menyamarkan aktivitas bisnisnya mempekerjakan perempuan-perempuan muda dan cantik dari Amerika Selatan, Prancis, dan Eropa Timur. Nahas memasok model-model dan ratu kecantikan untuk melayani kalangan kaya Arab di hotel-hotel mewah, villa, dan kapal pesiar selama Festival Film Cannes di Prancis.
Menurut surat kabar Prancis 20 Minutes, pada 2004 lalu Nahas menghabiskan Rp 14.4 miliar dalam perayaan ulang tahun bagi putra flamboyan Muammar Qadafi. Sejumlah bintang dan 20 model didatangkan ke acara itu. Dalam dokumen pengadilan itu jaksa menyatakan, lima tahun lalu putra Qadafi menolak dua perempuan disajikan Nahas dan sebagai gantinya dia meminta didatangkan bintang porno Amerika Serikat, Tiffany Taylor.
Jaringan prostitusi ini terkuak lima tahun lalu ketika pelaksanaan Festival Film Cannes di Prancis. Nahas ketika itu sempat ditahan selama 12 bulan tapi kemudian dilepaskan karena kurangnya bukti.
Nahas mengatakan dia melayani Mutassim sejak 2003 hingga 2007. Selentingan beredar, istri mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Carla Bruni, juga pernah dikencani Mutassim, tapi Nahas mengelak tudingan itu. Sejumlah media menilai Sarkozy turut berperan dalam upaya dilepaskannya Nahas untuk menghindari terbongkarnya keterlibatan istrinya dalam kasus itu.
Empat bulan setelah Francois Hollande terpilih menjadi presiden Prancis yang baru, kasus ini kembali dibuka.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (26/10), Elie Nahas, warga Libanon berusia 48 tahun itu selama ini berprofesi sebagai pencari dan pemasok model-model cantik untuk menemani orang-orang kaya dari negara Timur Tengah seperti pangeran dan putra presiden, termasuk putra mantan pemimpin Libya Muammar Qadafi, Mutassim.
Seorang hakim Prancis menjatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp 614 juta terhadap Nahas dalam sebuah pengadilan in absentia, Selasa lalu.
Nahas merupakan satu dari delapan tersangka. Tiga orang tersangka hadir dalam pengadilan dan lima lainnya tidak datang. Dia menggunakan jaringan agen modelnya di Ibu Kota Beirut untuk menyamarkan aktivitas bisnisnya mempekerjakan perempuan-perempuan muda dan cantik dari Amerika Selatan, Prancis, dan Eropa Timur. Nahas memasok model-model dan ratu kecantikan untuk melayani kalangan kaya Arab di hotel-hotel mewah, villa, dan kapal pesiar selama Festival Film Cannes di Prancis.
Menurut surat kabar Prancis 20 Minutes, pada 2004 lalu Nahas menghabiskan Rp 14.4 miliar dalam perayaan ulang tahun bagi putra flamboyan Muammar Qadafi. Sejumlah bintang dan 20 model didatangkan ke acara itu. Dalam dokumen pengadilan itu jaksa menyatakan, lima tahun lalu putra Qadafi menolak dua perempuan disajikan Nahas dan sebagai gantinya dia meminta didatangkan bintang porno Amerika Serikat, Tiffany Taylor.
Jaringan prostitusi ini terkuak lima tahun lalu ketika pelaksanaan Festival Film Cannes di Prancis. Nahas ketika itu sempat ditahan selama 12 bulan tapi kemudian dilepaskan karena kurangnya bukti.
Nahas mengatakan dia melayani Mutassim sejak 2003 hingga 2007. Selentingan beredar, istri mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Carla Bruni, juga pernah dikencani Mutassim, tapi Nahas mengelak tudingan itu. Sejumlah media menilai Sarkozy turut berperan dalam upaya dilepaskannya Nahas untuk menghindari terbongkarnya keterlibatan istrinya dalam kasus itu.
Empat bulan setelah Francois Hollande terpilih menjadi presiden Prancis yang baru, kasus ini kembali dibuka.
source: http://www.cekatcekit.com/2012/10/kalangan-jetset-arab-doyan-layanan-esek.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar