Jumat, 28 Desember 2012

Berita Aneh dan Unik Terbaru sang Gadis Buta Iran yang Maafkan Pelamarnya




Amenah
Amenah holds a photograph of her face before acid was thrown at it

Ameneh Bahrami, gadis yang wajahnya rusak, memaafkan pelamarnya yang dahulu menyiramnya dengan air keras. Selain wajahnya rusak, Bahrami juga buta akibat serangan air keras tersebut.

Bahrami yang berusia 24 tahun, dahulu adalah gadis cantik dan atraktif, namun air keras yang disiram oleh pelamarnya, Majid Movahedi telah merubah hidupnya.

Majid melakukan hal tersebut karena dirinya ditolak saat mengajukan lamaran pernikahan pada 2004 lalu. Meski demikian, Bahrami memaafkan perlakuan Majid. Demikian seperti diberitakan Associated Press, Senin (1/8/2011).

Pada 2008 lalu, Bahrami memenangkan kasusnnya dan pengadilan menetapkan bahwa Majid akan dibutakan dengan cara yang sama seperti apa yang dilakukan terhadap Bahrami.

Keputusan tersebut banyak dikecam oleh masyarakat internasional dan Amnesti Internasional pun menilai keputusan hukum tersebut sangat kejam dan tidak manusiawi.

Majid pun akhirnya berlutut untuk menghadapi hukumannya, namun Bahrami akhirnya memaafkan perbuatan Majid.

Bahrami pun akhirnya mencari keadilan dengan cara lain yakni meminta kompensasi atas perbuatan Majid yang merusak wajahnya dan membutakannya.(rhs)



Revenge: Ameneh Bahrami was left with horrific scars after Majid Movahedi threw sulphuric acid in her eyes after he had begged her in vain to marry him
Revenge: Ameneh Bahrami was left with horrific scars after Majid Movahedi threw sulphuric acid in her eyes after he had begged her in vain to marry him. She is seen here holding photos of how she used to look
Painful evidence: Ameneh Bahrami's clothing and shoes destroyed by acid are kept by her family in their Tehran apartment
Painful evidence: Ameneh Bahrami's clothing and shoes destroyed by acid are kept by her family in their Tehran apartment

\
Twisted: Majid Movahedi had stalked her and threw the acid in her face when she refused to marry him
Twisted: Majid Movahedi had stalked Ameneh before his heinous crime


Tidak ada komentar:

Posting Komentar