Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil dari prensentasi kelompok tiga mengenai "Perilaku Produsen" :
Produsen ialah orang yang menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan demi tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen. Produksi juga merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Dalam menentukan keputusan digunakan dua asumsi dasar:
1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum,
2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.
Tujuan Produksi
Sudah jelas tujuan produksi yang menjadi motif utama yaitu untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit). Selain dari itu tujuan produksi ialah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai suatu kemakmuran.
Produksi Optimal
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksi output yang lain. Tingkat produksi optimal adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan minimum.
Dalam hal ini, prilaku produsen di Indonesia masih cenderung mengikuti apa yang sudah pernah ada. Maksudnya adalah produsen hanya mencontek produk karya milik orang lain yang sudah lebih dulu sukses, dan berharap produk tiruannya akan menuai sukses yang sama. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu produk yang baru dirasa masih kurang diperhatikan oleh produsen-produsen di Indonesia. Padahal jika dikaji kembali,penciptaan produk baru akan memancing rasa penasaran konsumen untuk melihat, merasakan, dan membeli produk baru tersebut ketimbang membeli produk dengan jenis yang sama namun hanya berbeda brand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar