Selasa, 16 Oktober 2012

Pemeriksaan Kadar PSA

Pemeriksanakadar PSA sering kali digunakan untuk mengetahui keberadaan kanker prostat. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata kadar PSA yang tinggi tidak selalu menunjukkan keberadaan kanker prostat?

Hal inilah yang menyebabkan  pro dan kontra di kalangan peneliti mengenai perlu tidaknya pemeriksaan kadar PSA dilakukan. Mari kita cermati apa saja fakta yang perlu Anda ketahui tentang pemeriksaan kadar PSA.
Apa yang Dimaksud Kadar PSA?
Mengapa Kadar PSA Dalam Darah Tidak Selalu Menunjukkan Keberadaan Kanker Prostat?
Peningkatan Kualitas Pemeriksaan Kadar PSA, Bagaimana Itu Dilakukan?
Sebagai salah satu jenis enzim yang dihasilkan kelenjar prostat, PSA (prostate specific antigen) diketahui memainkan peranan penting dalam proteksi dan pergerakan sperma. Namun, tidak sebatas itu saja fungsinya.
Sejauh ini, kadar PSA dalam darah telah digunakan sebagai indikator keberadaan kanker prostat dan biasanya dinyatakan dalam nanogram per mililiter (ng/ml).
PSA sejumlah 4 ng/ml atau lebih rendah adalah normal, 4-10 ng/ml adalah sedikit tinggi, 10-20 ng/ml cukup tinggi, dan 20-35 ng/ml  sangat tinggi. Meski begitu, Nilai-nilai tersebut tidak bersifat mutlak.
Untuk mengevaluasi kadar PSA Anda, dokter akan mempertimbangkan sejumlah faktor lain yang meliputi usia, ukuran kelenjar prostat, perubahan-perubahan pada tingkat PSA dari waktu ke waktu, gejala-gejala, tanda-tanda, riwayat keluarga Anda, dan konsumsi obat yang mempengaruhi pengukuran PSA, seperti finasteride (Propecia, Proscar), dutasteride (Avodart) dan beberapa suplemen herbal.
Selain digunakan untuk mengetahui dan mendiagnosis keberadaan kanker prostat, pemeriksaan kadar PSA juga sering digunakan untuk memantau perkembangan orang yang telah mendapatkan diagnosis kanker prostat dan telah mendapatkan pengobatan. Tujuannya adalah untuk melihat efektifitas pengobatan yang telah dilakukan.
Pertanyaannya sekarang, apakah penurunan kadar PSA setelah proses pengobatan dapat berarti penurunan pada tingkat kanker prostat? Jika tidak, mengapa? Temukan jawabannya dalam uraian berikut.
Pemeriksaan kadar PSA boleh dikatakan amat membantu dalam mengindikasi keberadaan kanker prostat. Semakin tinggi angkanya, maka semakin luas pula penyebaran penyakit sehingga memperburuk prognosis.
Namun, faktanya tidak selalu seperti itu. Mari kita perhatikan beberapa kondisi dimana tingkat kadar PSA tidak dapat digunakan secara spesifik untuk menentukan keberadaan kanker prostat.
Normalnya, hanya sedikit kadar PSA yang dapat ditemukan dalam darah. Namun, kadar PSA dalam darah dapat meningkat jika terjadi kerusakan atau peradangan pada jaringan prostat.
Oleh sebab itu, selain kanker prostat, sejumlah kondisi juga dapat menyebabkan kadar PSA meningkat diantaranya meliputi prostatitis (radang prostat) dan benign prostatic hyperplasia/BPH yakni pembesaran prostat non kanker.
Sebaliknya, rendahnya kadar PSA dalam darah juga tidak berarti Anda bebas dari kanker prostat. Mengapa? Tumor yang tidak dapat dikenali dengan baik-tergolong lemah (amat berbeda dengan jaringan biologis normal)-hanya memproduksi sedikit PSA sehingga tingkat ukuran PSA dalam darah cukup rendah.
Ya, pemeriksaan kadar PSA dapat memberikan hasil positif yang palsu maupun negatif palsu. Hasil pemeriksaan dikatakan positif palsu apabila kadar PSA tinggi tapi tidak ditemukan keberadaan kanker.
Sedangkan hasil pemeriksaan PSA dikatakan negatif palsu jika kadar PSA normal dan kanker prostat ternyata ada. Karena itu, biasanya pemeriksaan lain seperti colok dubur/pemeriksaan rektal digital (DRE), ultrasonografi, dan  biopsi dilakukan untuk melengkapi hasil pemeriksaan PSA.
Sekarang, apakah Anda sudah menemukan jawaban untuk pertanyaan di atas: Apakah penurunan kadar PSA setelah proses pengobatan dapat berarti penurunan pada tingkat kanker prostat? Ya, jawabannya adalah belum tentu.
Meskipun hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penurunan kadar PSA, tidak selalu berarti tingkat kanker prostat juga sudah turun. Ingat, ada tumor/kanker yang hanya memproduksi sedikit PSA sehingga tingkat ukuran PSA dalam darah cukup rendah.
Sekali lagi, hasil pemeriksaan kadar PSA tidak dapat digunakan secara spesifik untuk menentukan keberadaan kanker prostat secara pasti. Permasalahan inilah yang membuat para peneliti saat ini terus mencoba meningkatkan kualitas pemeriksaan PSA yang lebih spesifik.
Saat ini, para ilmuwan sedang meneliti cara untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan kadar PSA demi memberikan dasar yang kuat bagi dokter dalam membedakan keberadaan kanker dengan penyakit prostat yang bukan kanker termasuk agresivitas serta potensi mematikan dari kanker prostat.
Salah satu metode pemeriksaan kadar PSA yang sedang diteliti saat ini adalah perbandingan rasio free-PSA (kadar PSA bebas dalam darah) dengan complexed-PSA (PSA yang diikat oleh protein dalam darah). 
Bagaimana metode ini membantu dokter membedakan kanker prostat dengan penyakit prostat yang bukan kanker?  Menarik, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kasus kanker prostat, terjadi peningkatan yang dominan pada kadar complexed-PSA dibandingkan dengan kadar PSA bebas dalam darah (free-PSA).
Modifikasi sehubungan dengan pemeriksaan kadar PSA lainnya adalah batasan kadar PSA yang didasarkan pada usia pasien. Hal ini didasarkan oleh observasi bahwa ketika usia meningkat, kadar PSA di dalam darah secara normal dapat meningkat tanpa adanya keberadaan kanker prostat.
Oleh sebab itu, dokter dapat menggunakan batas rujukan PSA yang spesifik berdasarkan umur. Pada batasan PSA yang spesifik berdasarkan umur, nilai-nilai batas yang normal disesuaikan dengan umur pasien. 
Nah, setelah mengetahui fakta-fakta sehubungan dengan pemeriksaan kadar PSA, apa pendapat Anda mengenai pro dan kontra sehubungan dengan perlu tidaknya pemeriksaan kadar PSA dilakukan


sumber klik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar