1. Muslim
Muslim dapat dikatakan sebagai seorang manusia Islam, menurut Quraish Shihab bahwa manusia yang mendapat gelar Muslim itu adalah “mereka yang telah berpasrah diri kepada ALLAH Ta’ala, meyakini supremasi suatu kebenaran sedang mereka senantiasa berusaha mengikuti kebenaran itu. Namun demikian, tiadalah mereka itu tangguh akan keislamannya oleh karena masih teramat kerap baginya lalai dan terluput dari hal-hal yang di anggap kecil. Semisal masuk ke WC dengan kaki kanan terlebih dahulu, makan maupun minum dengan tangan kiri, tidak pula mengucapkan salam ketika masuk rumah, tidak berdo’a ketika saudaranya sedang bersin yang mengucapkan hamdalah dan lain sebagainya.
2. Mukmin
Menurut Quraish Shihab, beliau mengatakan bahwa seorang manusia Mukmin adalah manusia yang sudah muslim, sudah istiqamah, serta konsisten berpegang atas nilai-nilai kebenaran dan tidak pula pada hal yang dianggap kecil dalam menjalankan syari’at agama. Dalam arti bahwa adalah mereka itu tiadalah seumpama pada level manusia yang pertama (Muslim) sedang mereka amatlah baik dalam perkara yang kecil sedemikian itu. Makan dan minum dengan tangan kanan, masuk ke WC dengan kaki kiri, mendo’akan saudaranya yang bersin dan mengucapkan hamdalah dan sebagainya.
3. Muttaqin
Adalah mereka itu sudah tentu muslim dan seorang mukmin jua adanya, sedang kemudian ditambah dengan kepribadiannya yang telah menjiwai nilai-nilai kebenaran serta tiada menyukai segala yang bersifat kemunkaran maupun kebathilan. Dalam arti bahwa manusia yang Muttaqin itu ialah bahwasanya mereka itu yang perkataan dan perbuatannya sudah merupakan perwujudan dari komitmen keimanannya kepada ALLAH Subhana wa Ta’ala.
4. Mukhlis
Prof. Dr. Said Agil Al-Munawwar berkata : “bahwa manusia yang mukhlis adalah manusia yang hatinya telah suci dari beroleh pujian atas orang lain atas dirinya. Sedang semua perkataannya, diamnya, perbuatannya, serta ibadahnya terlaksana hanya untuk ALLAH Subhana wa Ta’ala semata. Oleh karena manusia mukhlis tiada akan kecewa lagi surut adanya dikala dicaci maki, dan tidak pula merasa bangga dengan pujian orang lain atas dirinya.
5. Shobir
Manusia Sobir menurut imam Al-Ghazali adalah manusia yang hatinya senantiasa tabah lagi teguh imannya dalam menghadapi segala cobaan dalam jangka waktu yang tertentu demi mencapai tujuannya. Manusia Sobir adalah tekun, giat, tak kenal lelah, tak kenal menyerah dan tidak pula kenal putus asa. Karena ketangguhannya, maka ALLAH Tabaraka wa Ta’ala memberikan penghargaan baginya yaitu setara dengan 100 (seratus) orang kafir. Artinya seumpama seorang manusia shobir yang terbunuh dengan aniaya, adalah sama halnya dengan membunuh 100 orang kafir. Sedang membunuh itu adalah sesuatu yang di larang serta dilaknat.
6. Halim
Gelaran ini yaitu diberikan ALLAH Ta’ala kepada manusia yang memiliki sifat-sifat kecerdasan, kelembutan hati dan belas kasih serta kepedulian yang tinggi kepada orang lain dan lingkungan disekitarnya. Di antara hamba-hamba ALLAH yang beroleh predikat Halim adalah Nabi Ibrahim Alaihissalam ( QS. At-Taubah: 114 dan QS. Hud:75), Nabi Syu’aib Alaihissalam (QS. Hud:87), dan Nabi Ismail Alaihissalam (Qs. As-Shaffat:101, artinya jikalaulah kita hendak beroleh gelar Halim, maka mestilah mengikuti Nabi Ibrahim Alaihissalam, Nabi Syu’aib Alaihissalam, dan Nabi Ismail Alaihissalam.
7. Fasiq
Menurut Dr. Achmad Mubarak, manusia Fasiq adalah manusia yang mengetahui dan meyakini nilai-nilai kebenaran, akan tetapi ia enggan mengikutinya, terlebih apabila menentang hawa nafsu serta keinginannya. Seumpama wanita muslimah yang mengetahui diwajibkannya jilbab dan berpakaian hijab, namun enggan mengikutinya. Hubungan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram (pacaran) dilarang dalam syari’at, namun enggan meninggalkannya, serta korupsi, zinah dan segala bentuk kemaksiatan yang lain sebagainya yang mereka adalah enggan meninggalkannya. Dan ALLAH Ta’ala telah memberikan warning kepada orang beriman agar tiada bersegera percaya dengan suatu perkabaran yang dibawa oleh orang fasiq ini sebelum mencari kebenaran dan kejelasan (tabayyun) akan perkabaran atau berita dari orang fasiq tersebut. QS. Al-Hujurat:6
8. Kafir
Sebagaimana yang ALLAH jelaskan dalam Surah Al-Baqarah:6, adalah mereka orang-orang yang ingkar terhadap ALLAH Ta’ala dan Rasul-Nya, sedang mereka tiada berkenan berubah (sama saja atas mereka), baik diberi peringatan atau tidak. Yang sedemikian ini adalah karena pendengaran, pengelihatan dan hati mereka telah ditutup oleh ALLAH Subhana wa Ta’ala. QS. Al-Baqarah:7.
Manusia kafir akan berterang-terangan menyatakan tidak percaya pada ALLAH, Rasul-Rasul-Nya, Syurga, Neraka dan kehidupan akhirat. Sehingga implikasi dari keyakinannya tersebut maka ia akan sekehendak hatinya berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sedang pada diri seorang Muslim, dengan KTP Islam sedang ia tiada berkenan mengerjakan Shalat, Puasa dan segala yang diwajibkan dalam Islam.
9. Munafiq
Gelaran ini ALLAH berikan kepada mereka yang perkataan dan perbuatannya bertolak belakang, artinya yang ia ucapkan berbeda dengan yang ia perbuat. Tanda – tanda orang munafiq sebagaimana yang kita ketahui dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Jika berkata ia dusta, jika berjanji ia ingkar dan jika dipercaya ia khianat.
10. Zhalim
Zhalim adalah lawan adil, adil diartikan dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Sedangkan zhalim adalah sebaliknya yaitu menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.
sumber khazanah 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar