Partai yang paling ditunggu-tunggu di daratan Inggris akhirnya tiba. Derby antara duo Manchester, United dan City, akan disuguhkan pada Senin 30 April 2012 di Etihad Stadium. Derby ini diprediksi bakal berlangsung panas. Bukan hanya karena masalah gengsi, tapi juga karena menentukan gelar juara Premier League.
Bicara derby, pasti bicara tentang gengsi, harga diri, dan kehormatan antar dua klub dalam satu kota. Haram hukumnya jika kalah dalam partai derby. Hal ini berlaku juga bagi duo Manchester. Apalagi, derby kali ini terasa lebih spesial. Klub yang keluar sebagai pemenang, diyakini akan merebut gelar juara.
ManCity dan MU sedang bersaing ketat di puncak klasemen. Setan Merah sementara unggul 3 angka, dengan 3 laga tersisa. Jika menang, mereka tinggal membutuhkan hasil seri di laga berikutnya untuk mempertahankan trofi. Akan tetapi, jika sampai kalah, maka singgasana klasemen akan jatuh ke tangan Sergio Aguero dan kawan-kawan.
"Setelah El Clasico, Derby Manchester adalah yang terbesar di dunia. Bahkan lebih besar dari Piala Dunia. Kami sudah berpengalaman menghadapi pertandingan besar, tapi tetap saja saya merasa gugup. Anda tidak ingin tahu bahwa ada sekitar 400juta orang akan menonton pertandingan ini di TV,” ujar kapten ManCity, Vincent Kompany, seperti dilansir Mirror Football.
Mancini rajin Psywar
Ada satu hal yang menarik jelang derby ini. Sejak ManCity dibalap MU bulan lalu, Mancini kerap melancarkan perang urat syaraf. Berkali-kali ia mengatakan peluang timnya sudah habis. Taktik ini terbukti berjalan mulus. Jarak yang sebelumnya 8 angka, kini berhasil dikecilkan ManCity menjadi 3 poin.
Ucapan-ucapan merendah dari Mancini sepertinya berhasil membuat para pemain MU terlena. Bahkan, kalaupun The Citizens memenangi partai derby ini, Mancini sepertinya ingin membuat pemain-pemain MU kembali 'mabuk pujian' darinya.
"Jika kalah di Derby, MU tetap saja menjadi favorit. Kami melakoni Derby pada hari Senin. Kemudian kami menghadapi Newcastle United, itu akan jadi laga yang sulit. Lalu kami akan bertemu QPR. Sementara MU akan menghadapi Swansea City dan Sunderland. Saya pikir pertandingan mereka lebih mudah," ujar Mancini dikutip The Sun.
"Selama 20 tahun terakhir MU selalu menang secara konstan. Meskipun sempat tertinggal di klasemen, mereka sepertinya sudah tahu bagaimana cara untuk kembali. Mereka seperti memiliki kekuatan internal untuk meraih kesuksesan," ujar Mancini dikutip Team Talk.
Manajer Setan Merah, Sir Alex Ferguson, awalnya menolak menanggapi psywar semacam ini. Namun, lama-kelamaan Fergie akhirnya gerah juga. Ia pun balik "memuji" Mancini dan skuad The Citizens.
"Mancini sedang berada di peringkat kedua liga saat ini, dan menghadapi pertandingan penentu liga di hari Senin. Itu adalah kemajuan. Mereka melangkah maju. Hanya dengan itu Anda bisa menilainya," ujar Ferguson.
"Kami tahu situasi yang kami hadapi saat ini. Kami dalam posisi yang lebih bagus dari ManCity. Kami bisa mendapatkan dua hasil, mereka hanya satu. Mereka harus menang. Kami bisa imbang atau menang, tapi kami akan berusaha meraih kemenangan," ucap Ferguson.
Sejarah berpihak
Menilik rekor head to head di liga, MU sebenarnya unggul jauh atas ManCity. Dari 145 pertemuan, Setan Merah berhasil memenangi 58 laga. Dari jumlah laga itu, 49 berakhir imbang, sementara sisanya dimenangi ManCity.
Akan tetapi, belakangan The Citizens mampu mengimbangi superioritas MU. Bermodal pemain-pemain mahal, Carlos Tevez dan kawan-kawan sukses memenangi derby di paruh pertama musim ini dengan skor mencolok, 6-1.
"Saya tidak berpikir United gugup. Tapi, dengan fakta kami semakin dekat dengan mereka dan dengan kemenangan 6-1 di paruh pertama, maka mereka bisa merasa tertekan," kata gelandang ManCity, David Silva, seperti dilansir Mirror Football.
"Tim kami sangat berkembang dalam beberapa pekan terakhir, dan kami tiba di saat yang sangat baik untuk partai derby ini," ucap pemain asal Spanyol tersebut.
Silva juga minta timnya tidak gegabah. Ia berkaca pada partai derby di Piala FA lalu, di mana ManCity harus bermain dengan 10 orang karena kehilangan Vincent Kompany. Ketika itu, Kompany diusir wasit karena melakukan tekel dua kaki.
"Keuntungan main di kandang cukup penting, tetapi kami harus ingat bahwa kami kalah pada derby di Piala FA. Kekalahan itu seharusnya menjadi pelajaran bagus agar kami tidak cemas dan melakukan hal-hal tanpa berpikir terlebih dahulu. Kami harus cerdas untuk menghindari kesalahan," ujar Silva.
Yang jelas, siapa pun yang menang di laga derby nanti akan berada di pole position Premier League.
Bicara derby, pasti bicara tentang gengsi, harga diri, dan kehormatan antar dua klub dalam satu kota. Haram hukumnya jika kalah dalam partai derby. Hal ini berlaku juga bagi duo Manchester. Apalagi, derby kali ini terasa lebih spesial. Klub yang keluar sebagai pemenang, diyakini akan merebut gelar juara.
ManCity dan MU sedang bersaing ketat di puncak klasemen. Setan Merah sementara unggul 3 angka, dengan 3 laga tersisa. Jika menang, mereka tinggal membutuhkan hasil seri di laga berikutnya untuk mempertahankan trofi. Akan tetapi, jika sampai kalah, maka singgasana klasemen akan jatuh ke tangan Sergio Aguero dan kawan-kawan.
"Setelah El Clasico, Derby Manchester adalah yang terbesar di dunia. Bahkan lebih besar dari Piala Dunia. Kami sudah berpengalaman menghadapi pertandingan besar, tapi tetap saja saya merasa gugup. Anda tidak ingin tahu bahwa ada sekitar 400juta orang akan menonton pertandingan ini di TV,” ujar kapten ManCity, Vincent Kompany, seperti dilansir Mirror Football.
Mancini rajin Psywar
Ada satu hal yang menarik jelang derby ini. Sejak ManCity dibalap MU bulan lalu, Mancini kerap melancarkan perang urat syaraf. Berkali-kali ia mengatakan peluang timnya sudah habis. Taktik ini terbukti berjalan mulus. Jarak yang sebelumnya 8 angka, kini berhasil dikecilkan ManCity menjadi 3 poin.
Ucapan-ucapan merendah dari Mancini sepertinya berhasil membuat para pemain MU terlena. Bahkan, kalaupun The Citizens memenangi partai derby ini, Mancini sepertinya ingin membuat pemain-pemain MU kembali 'mabuk pujian' darinya.
"Jika kalah di Derby, MU tetap saja menjadi favorit. Kami melakoni Derby pada hari Senin. Kemudian kami menghadapi Newcastle United, itu akan jadi laga yang sulit. Lalu kami akan bertemu QPR. Sementara MU akan menghadapi Swansea City dan Sunderland. Saya pikir pertandingan mereka lebih mudah," ujar Mancini dikutip The Sun.
"Selama 20 tahun terakhir MU selalu menang secara konstan. Meskipun sempat tertinggal di klasemen, mereka sepertinya sudah tahu bagaimana cara untuk kembali. Mereka seperti memiliki kekuatan internal untuk meraih kesuksesan," ujar Mancini dikutip Team Talk.
Manajer Setan Merah, Sir Alex Ferguson, awalnya menolak menanggapi psywar semacam ini. Namun, lama-kelamaan Fergie akhirnya gerah juga. Ia pun balik "memuji" Mancini dan skuad The Citizens.
"Mancini sedang berada di peringkat kedua liga saat ini, dan menghadapi pertandingan penentu liga di hari Senin. Itu adalah kemajuan. Mereka melangkah maju. Hanya dengan itu Anda bisa menilainya," ujar Ferguson.
"Kami tahu situasi yang kami hadapi saat ini. Kami dalam posisi yang lebih bagus dari ManCity. Kami bisa mendapatkan dua hasil, mereka hanya satu. Mereka harus menang. Kami bisa imbang atau menang, tapi kami akan berusaha meraih kemenangan," ucap Ferguson.
Sejarah berpihak
Menilik rekor head to head di liga, MU sebenarnya unggul jauh atas ManCity. Dari 145 pertemuan, Setan Merah berhasil memenangi 58 laga. Dari jumlah laga itu, 49 berakhir imbang, sementara sisanya dimenangi ManCity.
Akan tetapi, belakangan The Citizens mampu mengimbangi superioritas MU. Bermodal pemain-pemain mahal, Carlos Tevez dan kawan-kawan sukses memenangi derby di paruh pertama musim ini dengan skor mencolok, 6-1.
"Saya tidak berpikir United gugup. Tapi, dengan fakta kami semakin dekat dengan mereka dan dengan kemenangan 6-1 di paruh pertama, maka mereka bisa merasa tertekan," kata gelandang ManCity, David Silva, seperti dilansir Mirror Football.
"Tim kami sangat berkembang dalam beberapa pekan terakhir, dan kami tiba di saat yang sangat baik untuk partai derby ini," ucap pemain asal Spanyol tersebut.
Silva juga minta timnya tidak gegabah. Ia berkaca pada partai derby di Piala FA lalu, di mana ManCity harus bermain dengan 10 orang karena kehilangan Vincent Kompany. Ketika itu, Kompany diusir wasit karena melakukan tekel dua kaki.
"Keuntungan main di kandang cukup penting, tetapi kami harus ingat bahwa kami kalah pada derby di Piala FA. Kekalahan itu seharusnya menjadi pelajaran bagus agar kami tidak cemas dan melakukan hal-hal tanpa berpikir terlebih dahulu. Kami harus cerdas untuk menghindari kesalahan," ujar Silva.
Yang jelas, siapa pun yang menang di laga derby nanti akan berada di pole position Premier League.
Tim mana yang akan tersenyum usai peluit akhir dibunyikan? Kita tunggu saja.
Perkiraan formasi:
ManCity: Joe Hart, Pablo Zabaleta, Vincent Kompany, Lescott, Gael Clichy, Samir Nasri, Yaya Toure, Gareth Barry, David Silva, Carlos Tevez, Sergio Aguero
Perkiraan formasi:
ManCity: Joe Hart, Pablo Zabaleta, Vincent Kompany, Lescott, Gael Clichy, Samir Nasri, Yaya Toure, Gareth Barry, David Silva, Carlos Tevez, Sergio Aguero
MU: David De Gea, Rafael, Rio Ferdinand, Evans, Patrice Evra, Luis Nani, Michael Carrick, Scholes, Antonio Valencia, Wayne Rooney, Danny Welbeck
Rekor pertemuan di Liga
ManCity menang: 38
Imbang: 49
MU menang: 58
Rekor pertemuan di Liga
ManCity menang: 38
Imbang: 49
MU menang: 58
source: http://bola.vivanews.com/news/read/308786-derby--hidup-mati--duo-manchester
Tidak ada komentar:
Posting Komentar