Kamis, 26 April 2012

Sinyal Persaingan Ketat di Arena Jet Darat

Foto: Suasana balapan di GP Bahrain (Foto: Getty Images)

Ajang balap mobil Formula One (F1) musim 2012 berpotensi menyuguhkan pertarungan yang lebih ketat dari sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dengan meratanya kekuatan sejumlah tim.

Dalam tiga musim terakhir, para pecinta Formula One disuguhkan balapan yang bisa dibilang ‘membosankan’ karena ada satu  tim yang tampil dominan. Pada musim 2009 misalnya, BrawnGP yang muncul sebagai pengganti Honda -mundur karena terkendala finansial- muncul sebagai juara.

Digawangi dua sosok kawakan, Ross Brawn (team principal) dan Jenson Button serta Rubens Barrichello, Brawn sukses memecundangi tim-tim elite seperti Ferrari dan McLaren. Dengan raihan 8 kemenangan dari 17 seri, Brawn menutup musim 2009 dengan menyabet gelar ganda konstruktor dan mengirim Jenson Button sebagai juara dunia.

Namun, eksistensi BrawnGP hanya bertahan semusim lantaran di musim 2010, diakuisisi pabrikan Jerman, Mercedes dan bertransformasi jadi MercedesGP.

Sementara di dua musim terakhir (2010-2011), giliran Red Bull Racing yang mendominasi balapan jet darat. Dengan inovasi besar yang diterapkan dua petinggi kawakan Christian Horner (team principal) dan Adrian Newey (chief technical officer) seperti blown diffusser dan desain sayap yang radikal, pasangan Sebastian Vettel dan Mark Webber sukses mendominasi balapan. Red Bull dan Vettel tampil sebagai juara di dua musim tersebut.

Nah, di musim ini, regulasi yang tidak terlalu signifikan juga berpengaruh. Ya, untuk musim ini,  FIA selaku regulator balapan, tidak mengeluarkan banyak peraturan baru. Hanya pelarangan blown diffuser yang diterapkan.

Supplier ban tunggal, Pirelli juga punya andil besar dalam membuat jalannya balapan kian ketat. Di musim ini, produsen ban asal Italia ini sengaja memberikan ban yang mudah habis, sehingga membuat pembalap harus adu cerdik dalam menjaga daya tahan bannya (tidak mudah habis).

Dengan regulasi yang tidak terlalu radikal seperti di musim-musim sebelumnya, sejumlah tim pun kini mulai berimbang dalam hal mengembangkan mobil mereka. Buntutnya, bisa dilihat, kekuatan tim-tim musim ini hampir merata.

Di garda depan, sekira lima tim siap bersaing memperebutkan gelar juara. Mereka adalah sang juara bertahan Red Bull Racing, McLaren, MercedesGP, Lotus Renault dan tim kuda jingkrak Ferrari.

Tak hanya di papan atas, persaingan di papan tengah juga tak kalah sengit dengan menempatkan tim-tim satelit seperti Sauber-Ferrari, Williams-Renault dan Force India-Mercedes.

Sinyalemen musim ini bakal berlangsung sangat ketat juga sudah langsung terlihat di empat balapan awal musim ini. Dari empat seri perdana tersebut, muncul empat juara berbeda.

Pada seri perdana di Australia, Jenson Button dari tim McLaren tampil sebagai yang terbaik. Fernando Alonso membuktikan bahwa Ferrari masih pantas diperhitungkan dengan menjuarai seri kedua GP Malaysia.

Memasuki seri ketiga di Sirkuit Shanghai, China, Mercedes membuat gebrakan dengan menempatkan Nico Rosberg sebagai podium teratas. Sementara yang terakhir atau seri keempat di Bahrain, menjadi panggung pembuktian sang juara bertahan, Red Bull Racing bersama pembalap andalannya, Sebastian Vettel.

Dengan hasil ini, para pecinta Formula One (F1) pastinya dibuat bingung untuk memprediksi tim atau pembalap mana yang akan keluar sebagai pemenang di seri-seri ke depan. Imbasnya, mereka pun semakin tertarik mengikuti jalannya balapan hingga akhir musim. Semoga!!

source: http://sports.okezone.com/read/2012/04/23/263/616664/sinyal-persaingan-ketat-di-arena-jet-darat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar